Ada tantangan tersendiri yang dirasakan Cinta Laura saat akting di film Jeritan Malam. Biasanya tampil energik di depan kamera, namun saat akting Cinta dituntut feminin. Kesulitan sudah pasti, karena tampil feminin bertolak belakang dengan keseharian Cinta.


Lantas, bagaimana cara Cinta mendalami peran hingga total berakting di depan kamera?

“To be honest yang susah sebenarnya bukan bahasanya. Yang paling susah itu body language aku yang harus aku ubah. Kalau aku nggak terlalu feminin, aku kan atletik, sangat ekspresif, energik. Di sini aku harus lebih feminin, lebih kalem, lebih lembut, dan kadang aku sendiri kalau nggak dikasih tahu sama acting coach-nya aku kalau ngomong tuh kayak yang tegas, mau ngelawan, padahal memang body language aku seperti itu. Menurut aku ini jadi challenge yang bagus buat aku karena sebagai artis kita harus bisa mainin karakter yang beda sama value kita sendiri. Itu nunjukin kita benar-benar bisa jadi orang lain,” jelas Cinta saat ditemui di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Selain ubah penampilan dan body language, Cinta juga harus hilangkan aksesn kebule-bulean selama akting. Untungnya Cinta tak terlalu alami kesulitan karena ada coach yang memandunya.


“Kalau buat aku selama dikasih waktu yang cukup buat practice dan aku benar-benar tahu skripnya dan banyak latihan dan benar-benar hapal skripnya, aku bisa benar-benar fokus supaya aksennya bisa lebih natural,” tandasnya. O gun/vin